“Permaianan
bola voli diciptakan oleh William G. Morgaan tahun 1895. Dia adalah seorang
Pembina pendidikan jasmani pada Young Man
Christian Assocaation (Y.M.C.A)
di kota Holkyoke, Massachucesset, Amerika serikat. Nama pemain semula
“Mintonette” dimana pemainnya hampir serupa badminton. Jumlah pemain disini tak
terbatas sesuai dengan tujuan semula untuk mengembangkan kesegaran jasmani para
buruh disamping bersenam umum” (Danu
Budhiarta, 2008:2).
Seni
dalam permaianan menurut Yunus (1991/1992:107) menyatakan bahwa, “bola voli
terlihat dari pemain yang sudah menguasai teknik tinggi hingga menyerupai
akrobatik dengan pukulan-pukulan dan tipu muslihat yang indah serta mempesona
para penonton yang menyaksikannya”. Penguasaan teknik dalam permaianan bola
voli sangatlah penting.
“Teknik adalah cara melakukan atau
melaksanakan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif”
(Yunus, 1992: 108). Teknik dalam bola voli dapat diartikan sebagai cara
memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan
yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal.
Adapun macam-macam teknik dasar dalam bola
voli adalah sebagai berikut: ‘’(1) servis, (2) passing, (3) umpan (set-up),
(4) smash (spike), (5) bendungan (block)” (Yunus, 1992: 107).
1)
Servis
Pada mulanya servis hanya merupakan
pukulan pembukaan untuk memulai suatu permainan (Yunus, 1992: 109). Sesuai
dengan perkembangan permainan, servis tidak hanya sebagai pembuka permainan,
tetapi sudah merupakan suatu serangan awal untuk mendapat nilai. Bertolak dari
pentingnya kedudukan servis, diciptakanlah bermacam-macam teknik dan variasi
servis antara lain : (1) servis tangan bawah (underhand service), (2) servis mengapung (floating service), (3) overhand
round-hause service (hool service),
(4) jumping service.
2)
Passing
bola
Passing
adalah mengoper bola kepada teman sendiri dalam satu regu dengan suatu teknik
tertentu, sebagai langkah awal untuk menyusun pola serangan.
3)
Umpan (set-up)
Umpan adalah menyajikan bola kepada
teman dalam satu regu, yang kemudian diharapkan bola tersebut dapat diserangkan
kedaerah lawan dalam bentuk smash
(Yunus, 1992: 147). Teknik mengumpan pada dasarnya sama dengan teknik passing, perbedaannya hanya pada tujuan
dan kurve jalannya bola. Teknik mengumpan dapat dilakukan baik dengan passing atas maupun passing bawah.
4)
Smash (spike)
Smash adalah pukulan yang utama
penyerangan dalam usaha mencapai kemenangan (Yunus, 1992: 156). Untuk mencapai
keberhasilan yang gemilang dalam melakukan smash ini, diperlukan raihan yang
tinggi dan kemampuan meloncat yang tinggi. Smash merupakan suatu teknik yang
mempunyai gerakan yang kompleks yang terdiri dari: (a) langkah awalan, (b)
tolakan untuk meloncat, (c) memukul bola saat melayang di udara, dan (d) saat mendarat kembali saat memukul bola
(Yunus, 1992: 156).
5)
Bendungan (block)
Block merupakan benteng pertahanan yang utama untuk
menangkis serangan lawan (Yunus, 1992: 170). Namun keberhasilan suatu block relatif lebih kecil karena bola smash yang akan diblok, arahnya
dikendalikan oleh lawan.
No comments:
Post a Comment