Monday, May 18, 2015

HIPERVITAMINOSIS

Penggunaan vitamin secara berlebihan, terutama untuk vitamin yang tidak larut dalam air akan menimbulkan gejala-gejala hipervitaminosis, seperti yang ditunjukkan beberapa vitamin di bawah ini:

1. Vitamin A
Penggunaan vitamin A 25.000 hingga 50.000 UI sehari pada anak-anak dapat menimbulkan nyeri tulang, lesi kulit, rambut rontok, hepatosplenomegali, papiludem, perdarahan dan kelemahan. Vitamin A memiliki efek kumulatif yang tinggi pada hati dan lemak. Kebanyakan hipervitaminosis A terjadi akibat terlampau bersemangatnya para ibu memberikan minyak ikan kepada anak-anaknya setiap hari karena percaya akan kemujarabannya.
Jenis-jenis hipervitaminosis A:

• Hipervitaminosis A akut
Biasanya terjadi dalam waktu 24 jam. Gejalanya dalai mual, muntah, dan sakit kepala. Pada anak-anak terjadi bila mengkonsumsi dosis 300.000 IU atau lebih. Pada bayi usia did bawah 1 tahun menyebabkan penonjolan fontanel. Pengobatan adalah dengan menghentikan konsumsi vitamin A dan pengobatan simptomatik. Akan hilang dalam 1-2 hari.
• Hipervitaminosis A kronis
Terjadi bila mengkonsumsi dosis tinggi selama beberapa bulan atau tahun. Gejalanya antara lain anoreksia, kulit kering, gatal, peningkatan tekanan intra cranial pada bayi, bibir pecah-pecah, tungkai dan lengan lemah dan membengkak (karena reaksi periosteal). Pengobatanmua dengan menghentikan konsumsi vitamin A dan pengobatan simptomatik.

2. Vitamin D
Hipervitaminosis D dimanifestasikan dalam bentuk hiperkalsemia, kalsifikasi ektopik pada jaringan lunak, kelemahan, mengantuk, mual, nyeri abdomen, haus, konstipasi, kehilangan berat hingga kerusakan ginjal. Pada orang dewasa amat berbahaya mengkonsumsi vitamin D dengan dosis perhari di atas 10.000 UI lebih dari dua belas minggu. Hipervitaminosis D dapat diatasi dengan penghentian pemberian vitamin D, diet rendah kalsium, minum banyak dan pemakaian glukokortikoid untuk mengurangi absorpsi kalsium.

3. Vitamin E
Pemakaian vitamin E dengan dosis 400-800 unit perhari dapat menimbulkan kaburnya penglihatan, pembesaran payudara pada wanita dan laki-laki, diare, pusing, gejala-gejala seperti flu, sakit kepala, mual dan gejala kelemahan yang tidak lazim.
Pemakaian vitamin E dengan dosis lebih 800 unit perhari pada periode lama dapat meningkatkan risiko perdarahan pada pasien yang mengalami vitamin K defisiensi, mengganggu metabolisme hormon, imunitas dan fungsi seksual.

4. Vitamin C
Pemakaian vitamin C dosis tinggi dapat menimbulkan gangguan tidur, sakit kepala dan gangguan pencernaan. Dosis di atas 4 gram sehari dalam waktu panjang, dapat meningkatkan kadar oksalat di urin yang berperan dalam pembentukan batu oksalat. Diare juga sering terjadi dengan dosis di atas satu gram sehari.
Pemakaian dosis tinggi vitamin C dapat menimbulkan batu ginjal pada individu-individu tertentu. Pada individu dengan glucose 6-P defisiensi, krisis hemolitik dapat segera terjadi.

No comments:

Post a Comment