Penggunaan
vitamin secara berlebihan, terutama untuk vitamin yang tidak larut dalam air
akan menimbulkan gejala-gejala hipervitaminosis, seperti yang ditunjukkan
beberapa vitamin di bawah ini:
1.
Vitamin A
Penggunaan
vitamin A 25.000 hingga 50.000 UI sehari pada anak-anak dapat menimbulkan nyeri
tulang, lesi kulit, rambut rontok, hepatosplenomegali, papiludem, perdarahan
dan kelemahan. Vitamin A memiliki efek kumulatif yang tinggi pada hati dan
lemak. Kebanyakan hipervitaminosis A terjadi akibat terlampau bersemangatnya
para ibu memberikan minyak ikan kepada anak-anaknya setiap hari karena percaya
akan kemujarabannya.
Jenis-jenis
hipervitaminosis A:
•
Hipervitaminosis A akut
Biasanya
terjadi dalam waktu 24 jam. Gejalanya dalai mual, muntah, dan sakit kepala.
Pada anak-anak terjadi bila mengkonsumsi dosis 300.000 IU atau lebih. Pada bayi
usia did bawah 1 tahun menyebabkan penonjolan fontanel. Pengobatan adalah
dengan menghentikan konsumsi vitamin A dan pengobatan simptomatik. Akan hilang
dalam 1-2 hari.
•
Hipervitaminosis A kronis
Terjadi
bila mengkonsumsi dosis tinggi selama beberapa bulan atau tahun. Gejalanya
antara lain anoreksia, kulit kering, gatal, peningkatan tekanan intra cranial
pada bayi, bibir pecah-pecah, tungkai dan lengan lemah dan membengkak (karena
reaksi periosteal). Pengobatanmua dengan menghentikan konsumsi vitamin A dan
pengobatan simptomatik.
2.
Vitamin D
Hipervitaminosis
D dimanifestasikan dalam bentuk hiperkalsemia, kalsifikasi ektopik pada
jaringan lunak, kelemahan, mengantuk, mual, nyeri abdomen, haus, konstipasi,
kehilangan berat hingga kerusakan ginjal. Pada orang dewasa amat berbahaya
mengkonsumsi vitamin D dengan dosis perhari di atas 10.000 UI lebih dari dua
belas minggu. Hipervitaminosis D dapat diatasi dengan penghentian pemberian
vitamin D, diet rendah kalsium, minum banyak dan pemakaian glukokortikoid untuk
mengurangi absorpsi kalsium.
3.
Vitamin E
Pemakaian
vitamin E dengan dosis 400-800 unit perhari dapat menimbulkan kaburnya
penglihatan, pembesaran payudara pada wanita dan laki-laki, diare, pusing,
gejala-gejala seperti flu, sakit kepala, mual dan gejala kelemahan yang tidak
lazim.
Pemakaian
vitamin E dengan dosis lebih 800 unit perhari pada periode lama dapat
meningkatkan risiko perdarahan pada pasien yang mengalami vitamin K defisiensi,
mengganggu metabolisme hormon, imunitas dan fungsi seksual.
4.
Vitamin C
Pemakaian
vitamin C dosis tinggi dapat menimbulkan gangguan tidur, sakit kepala dan
gangguan pencernaan. Dosis di atas 4 gram sehari dalam waktu panjang, dapat
meningkatkan kadar oksalat di urin yang berperan dalam pembentukan batu
oksalat. Diare juga sering terjadi dengan dosis di atas satu gram sehari.
Pemakaian
dosis tinggi vitamin C dapat menimbulkan batu ginjal pada individu-individu
tertentu. Pada individu dengan glucose 6-P defisiensi, krisis hemolitik dapat
segera terjadi.
No comments:
Post a Comment